Sejarah Batik Kawung Berserta Filosofinya

Khoirul Hudah

Kita tahu jika di Indonesia memiliki warisan budaya berupa batik. Batik menurut budayawan yang bernama Sewan yang merupakan sebuah karya perpaduan antara seni motif atau ragam hias dan seni warna yang melalui tahapan proses pencelupan alat rintang dengan lilin batik yang dikatakan sebagai zat perintangnya.

Jika melihat konsep secara teknikal membatik bisa dikatakan dengan suatu proses dalam penerapan corak bahan kain dengan cara colet atau tutup celup lilin batik sebagai medianya saat pewarnaan.

Secara singkat kegiatan membatik bisa dikatakan seperti itu, tetapi kita juga perlu mengetahui jika batik memiliki sangat banyak sekali motifnya. Tergantung setiap daerah yang memiliki khas batik, sehingga ciri khas tersebut dikatakan sebagai label batik.

Salah satu batik yang sangat populer dikenal hampir seluruh masyarakat Indonesia yaitu jenis batik dengan motif Kawung. Secara pengamatan visual batik Kawung memiliki bentuk motif penampang melintang (irisan) dari buah yang berbentuk lonjong dari keempat biji buahnya.

Sejarah Batik Kawung

Secara makna dan filosofis bentuk tersebut dijadikan sebagai gambaran sistem perekonomian di wilayah pedesaan, sistem pemerintahan pada saat itu, simbolis kearifan dan sebagai simbol tentang kebaikan manusia.

Meminjam istilah Rouffer yang mengatakan jika motif Kawung bisa disambungkan dengan motif batik lainnya seperti gringsing, yang dituturkan dalam kitab Pararaton tentang silsilah Raja-Raja Jawa Timur pada saat Abad ke-14.

Lebih lanjut dalam memahami motif batik Kawung ini yaitu memiliki  bentuk lingkaran kecil dengan titik di dalamnya yang disusun menyerupai sisik ikan atau ular dan background lainnya diisi dengan motif lainnya sebagai kombinasi.

Informasi tersebut diperoleh dalam naskah Jawa Timur tahun 1275, yang menjelaskan jika istilah gringsing bersama dengan suatu figur pewayangan yang dahulu kala menjadi titi awal perkembangan motif Kawung.

Nah, ada juga yang menghubungkan batik Kawung dengan keilmuan matematika jika salah satu motif batik yang mempunyai bentuk geometris dan banyak dikenal oleh masyarakat Yogyakarta.

Beberapa unsur motif Kawung memiliki bentuk empat bulatan dengan sebuah titik pusat, yang jika dikaitkan dengan aspek matematika dapat didekati dengan bangun datar elips.

Satu unsur motif Kawung bisa disusun dari satu elips yang lakukan perubahan berdasarkan konsep transformasi seperti translasi, refleksi, atau rotasi.

Proses penyusunan dari satu unsur motif Kawung bisa dilakukan dengan berbagai cara dan urutan transformasi tertentu.

Tetapi jika kita memahami secara mendalam tentang batik Kawung ini memang sangat kompleks sekali dari awal mula muncul dan perkembanganya.

Seperti halnya sejarah menjelaskan jika sebenarnya motif batik Kawung merupakan bentuk ornamen kuno bahkan sejak dalam masa zaman prasejarah.

Yang dikatakan sebagai bentuk ornamen tersebut seperti pengambilan wujud bentuk buah Kawung atau saat ini disebut dengan kolang-kaling kemudian didistorsikan kedalam bentuk oval beserta dilakukan penyusunan silang yang digambarkan seperti jagad raya.

Ciri dan Makna Batik Kawung

Memang cukup banyak makna yang bisa kita pahami dari batik Kawung ini, akan tetapi disini akan sedikit diulas secara singkat jika motif yang tertera di batik Kawung tersebut berbeda-beda setiap modelnya, secara tersirat terdapat 4 pokok maka diantaranya;

Pertama melambangkan kesempurnaan. Artinya motif bentuk garis yang melingkar yang ditonjolkan dalam batik Kawung terselip sebuah konsep tentang keragaman kesempurnaan hidup yang dicita-citakan.

Kedua yaitu kemurnian, yang diharapkan bahwa kemurnian yang dimiliki setiap manusia bisa melakukan segala hal dalam kehidupan agar bisa lebih baik lagi.

Ketiga adalah kesucian yang berarti setiap manusia sebenarnya bisa dikatakan suci dari berbagai hal yang sifatnya fana, dan yang terakhir atau keempat adalah kosong, maksudnya kosong diinterpretasikan sebagai kelahiran baru atau seperti bayi yang baru lahir.

Jenis dan Motif Batik Kawung

Secara data motif batik Kawung sangat populer dengan bukti tingkat penjualan. Jika boleh dikatakan, batik Kawung memiliki motif yang paling disukai karena berbeda dari batik yang lainnya karena batik Kawung sendiri juga memiliki banyak jenisnya diantaranya yaitu ;

  1. Kawung Seling
  2. Kawung Kembang
  3. Kawung Buntal
  4. Kawung Semar
  5. Kawung Sekar agung
  6. Kawung Kopi atau Sari
  7. Kawung Geger
  8. Kawung Cacah Gori
  9. Kawung Beton
  10. Kawung Kemplong
  11. Kawung Sen
  12. Kawung Bribil atau Gridil
  13. Kawung Picis

Seperti itulah pembahasan singkat mengenai histori dan filosofi batik Kawung dan jenis-jenisnya .

Kegunaan Batik Kawung

Banyak rekomendasi yang cukup menarik dalam memanfaatkan bahan kain motif Kawung tersebut untuk digunakan model pakaian resmi. Misalnya kemeja, selempang, rok, dress dan lainnya.

Apalagi dikombinasikan dengan model modern yang sedang trend  membuat batik menjadi nilai tersendiri di hati masyarakat Indonesia terutama kecintaannya terhadap warisan budaya.

Semoga artikel ini memberikan manfaat dan sedikit berbagi pengetahuan bagi teman-teman. Ingin memiliki pakaian batik khas Indonesia? Yuk, kunjungi katalog Prabuseno dan miliki koleksi batik terbarunya!

Artikel Lainnya

Bagikan:

Khoirul Hudah

Seorang profesional dengan keahlian di bidang Hubungan Masyarakat, Penulisan Konten, Komunikasi Pemasaran, dan Spesialis Media Sosial.

Leave a Comment