Batik Dermayon

Khoirul Hudah

Batik Dermayon atau batik Paoman adalah batik Indramayu yang bertema pesisir khas dan dipengaruhi oleh budaya pola Cina. Sejarah Dermayon Batik bermula dari nama Indramayu, dahulu bernama Darma Ayu.

Indramayu diucapkan oleh masyarakat dalam kesehariannya sebagai Dermayon atau Dermayuan, artinya gaya khas Indramayu. Batik Indramayu ini tidak hanya dikenal dengan nama batik Dermayon, tapi juga dikenal dengan nama batik Paoman. 

Sejarah Singkat Batik Dermayon

Dermayon Batik, kerajinan yang berkembang ratusan tahun lalu sebagai Indramayu, merupakan kawasan pesisir dengan pelabuhan Cimanuk, pelabuhan strategis dan penting di pantai utara Jawa antara tahun 1513 hingga 1515. Pembuatan batik klasik Indramayu diperkirakan dimulai pada masa pemerintahan Demak (1527) ketika banyak pengrajin las pindah ke Indramayu.

Dengan demikian, terdapat kesamaan antara Batik Dermayon dan motif Hutan, yang sudah dipengaruhi oleh pola Tionghoa. Namun, batik Jawa Tengah ini sampai ke Indramayu melalui para pedagang yang bolak-balik antara Jepara dan Banten.

Batik ini awalnya diciptakan karena para istri nelayan ingin mencari tambahan penghasilan, karena ekonomi nelayan sangat bergantung pada perikanan dan iklim. Pengrajin batik menganggap batik sebagai gambar tanpa makna tertentu selain tertarik pada keindahan objek semata.

Proses pembuatan proses pembuatan batik Dermayon dimulai dari persiapan alat dan bahan, pemotongan, proses pencelupan, hingga tahap akhir yaitu melodo. Proses ini unik karena terdapat teknik pengisian celah dengan menggunakan alat yang disebut Complongan.

Complongan adalah alat yang digunakan dalam proses menulis dan mencap yang memiliki paku di bagian bawah untuk melubangi kain yang telah diberi lilin atau dilapisi dengan lilin untuk menambah nilai. Ide awalnya adalah produsen batik tidak memiliki cukup waktu untuk memproduksi kain batik dalam waktu singkat.

Tulisan tembaga atau kuningan miring digunakan dalam produksi batik. Pola batik Dermayon adalah desain yang terdiri dari berbagai bentuk, garis atau elemen, kadang-kadang sangat dipengaruhi oleh bentuk objek alami yang distilisasi dengan gaya dan karakteristiknya sendiri.

Terdapat perbedaan corak antara batik Keraton dan Indramayu yang ditemukan di daerah pesisir. batik Keraton cenderung statis, dengan rentang warna tradisional yang sangat terbatas. Berbeda dengan ikat celup Keraton, ikat celup Pesisir lebih semarak dengan warna yang beragam, lebih terbuka terhadap perubahan, dan tidak terkekang oleh simbol-simbol yang mendasari budaya masyarakat.

Motif – motif Batik Dermayon

Saat ini ada 143 tema batik. Pada umumnya motif yang digunakan adalah flora dan fauna. Tema bunga tercermin dalam tema Tapak Dara, Kembang Ceplok, Kayu Gorda, Kembang Suket, Sekar Niyem, Kawung dan Srintil. Tema satwa liar tercermin dalam lukisan karya Iwaka Etong, Lasem Urang dan Merak Ngibing.

Tema objek alam tercermin dalam desain Banji Tepak, Blenggi Gapura, Pantat Semar, Gulden dan Slide. Tema acara adalah motif Tumpal Pasung, Kliwed, Obar-Abir, Rajeg Wesi, Sawat Pentil Kuista, Tumpal Pasung, Liris dan Kentang.

Selain flora dan fauna, terdapat banyak bentuk lengkung dan garis meruncing (di Indramayu disebut Ririan) dengan latar belakang putih dan warna gelap, serta banyak jahitan yang dibuat dengan teknik jahitan jarum, serta jahitan pendek dan gergaji untuk bentuk kaku.

Tema-tema berikut merupakan gambaran dari ciri-ciri tema batik Dermayon diantaranya;

Iwak Etong, unsur pola yang membentuk batik ini adalah ikan, kepiting, buaya dan rerumputan.

Sekar niem, tanaman liar yang banyak tumbuh di wilayah Indramayu. Bunga Sekar Niem biasanya digunakan oleh masyarakat setempat untuk melengkapi sesaji pada acara-acara seperti menebar benih padi, membangun rumah gunung, dan meluncurkan perahu ke laut. Bunganya berbentuk bulat panjang, kering, dan kecil. Selain bunga, elemen lainnya adalah burung.

Sawat Riwog, unsur tema ini adalah ubur-ubur, bintang laut, sawwat dan lintah laut bercakar. 

Batik Lokcan Unsur-unsur motif yang membentuk Batik Lokcan adalah stilasi burung, juan, dan stilasi dahan dan ranting. 

Kembang Suket atau biasa disebut bunga rumput. Motif ini muncul karena terinspirasi dari bunga suket yang tumbuh di sekitar pekarangan rumah.Unsur motif yang termasuk dalam batik ini adalah kembang suket, kembang gunda, kembang mantel dan paus bungkuk manuk.

Sidomukti, tema ini merepresentasikan keharmonisan kehidupan antar makhluk hidup dalam suatu ekosistem dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan Indramayu. Unsur tema ini adalah burung, bunga tanjung, kelelawar dan ikan.

Sejuring, pola ikat celup ini terdiri dari bentuk kotak-kotak yang berulang-ulang, seperti bentuk jaring ikan kotak-kotak, selain ada garis-garis dinamis yang membentuk belah ketupat, ada juga garis lengkung yang berulang-ulang ditampilkan dan disambung membentuk kelopak.Unsur tema ini adalah angin, bunga dan suap. 

Warna pada Batik Dermayon juga dipengaruhi oleh geografi. Wilayah Indramayu terletak di kawasan pesisir dan memiliki pelabuhan yang strategis. Warna pada Batik Dermayon menggunakan warna-warna cerah, warna-warna tersebut dipengaruhi oleh batik Cina, mereka menggunakan warna-warna cerah pada batik mereka karena China adalah salah satu negara persinggahan Indramayu.

Warna batik ini adalah merah, hijau muda, kuning, ungu, jingga, merah jambu dan biru muda. Faktor lain dalam pemilihan warna batik ini adalah sesuai dengan karakter masyarakat pesisir yang ceria, energik, percaya diri dan ramah.

Artikel Lainnya

Bagikan:

Khoirul Hudah

Seorang profesional dengan keahlian di bidang Hubungan Masyarakat, Penulisan Konten, Komunikasi Pemasaran, dan Spesialis Media Sosial.

Leave a Comment